Kisah tragis penembakan Malala Yousafzai, gadis remaja Pakistan berusia 16 tahun pada Oktober 2012 lalu akan dijadikan film dokumenter. Perjuangannya dalam kampanye menuntut hak pendidikan bagi perempuan akan menjadi bagian dari film tersebut.
Film ini rencananya akan diluncurkan pada 2014 dan disutradarai oleh Davis Guggenheim, peraih Oscar film dokumenter lingkungan “An Inconvenient Truth” pada tahun 2006.
Tragedi penembakan hingga kesembuhan luka tembak tersebut, dianggap sebagai keajaiban. Proses kesembuhannya dijalani di Inggris hingga melanjutkan sekolah di Birmingham, Inggris sejak bulan Maret 2013 sebab tidak dapat menjaminnya kembali dengan selamat ke Pakistan.
Lewat perjuangannya menuntut hak pendidikan bagi perempuan, Yousafzai dinobatkan sebagai ikon pendidikan global oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dalam sebuah pidato yang disampaikannya di markas PBB di New York, ia berkata “Mari kita mengambil buku dan pena kita. Mereka adalah senjata kita yang paling ampuh. Satu anak, satu guru, satu pena dan satu buku bisa mengubah dunia. Pendidikan adalah satu-satunya solusi,” seperti dilansir Antaranews.com, Rabu (18/7).
Kisah perjuangan Yousafzai membawa pengaruh kepada penduduk yang ada di Pakistan. Saat ini tampak semakin banyak anak perempuan yang diberi hak pendidikan di sekolah.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Buruknya Perlakuan Terhadap Kaum Lansia di Australia
Ahok Sebut Pansus Monorail Cari Honor
SD Negeri di Sulawesi Selatan Ini Hanya Punya Satu Guru
5000 Orang Tewas Tiap Bulan di Suriah
Indonesia Patut Berterimakasih Kepada Anda!
Sumber : Antaranews | Jawaban.com | lori